Jumat, 06 Februari 2009

jangan seperti aku

Jumat, 06 Februari 2009
awal tahun ini kehidupan seperti taman yang di ganggu badai berbulan-bulan. hanya saja, ia tetap bernafas walaupun keadaannya sekarat. aku memulai pagiku dengan menuhankan imaji yang aneh, entah karena seseorang telah mengirimkan jubah kelancangan atau... ah aku tidak tahu.
yang pasti, setiap dengar nama pencinta datang bertamu ke lembah sendiriku, aku langsung bergegas dari tidur panjangku dan buru-buru mencari hidangan suguhan untuk tamu anehku tersebut. ketika dia terdengar akan mengetuk pintu gelapku, aku akan dengan sigap mempersiapkan permadani pengharapan yang pernah ku petik dari taman tak bermusimku. entah apa yang terjadi padaku, seolah aku menuhankan jiwa-jiwa pencinta yang membawa asa dalam pengembaraannya. padahal, aku tak dapat setetes asa pun dari mereka. tak dapat seteguk pun dari gelas mereka.
jika aku mendengar seseorang meneriakkan kata pencinta maka aku akan dengan lantang meneriakkan kemerdekaan untuknya. seolah mujahid yang meneriakkan kata cinta untuk Tuhan-Nya. sedang aku, apa yang sedang kuperbuat????
mungkin karena berbulan-bulan ini badai telah memporak-porandakan pikiran para penyair malam yang tertidur panjang, maka aku menjadi tak menentu. padahal itu tak berpengaruh sedikitpun terhadapku, karena aku adalah penyair buta yang tidak bisa membedakan mana siang dan mana malam.
mungkin untuk sekarang dan ke depan aku akan mulai menghadapi pencinta seperti aku menghadapinya sekarang. kawan, jangan kau ikuti langkah seperti yang aku lakukan. karena hal itu akan membunuh satu jiwa dalam jiwamu, dan itu menyakitkan, sangat menyakitkan!!!
doa'kan aku agar menjadi jiwa yang tenang dalam pengharapannya...
hari ini kelabu, seperti aku.

0 komentar:

 
mungut sajak-sajak yuk... Design by Pocket