Disini aku,
Terngiang keindahan jalan tamanku
Berbunga,
Mencari dahan-dahan kelopak asa
Aku ada,
Untuk pangeranku
Yang menjajak rimba liar kehidupan
Menapaki taman-taman tak bermusim
Ini hariku
Merebah rekah nyanyian duri
Menganyam pakaian sangkarku
Meneriaki rentan waktu
Kirimi aku cintamu!
Di sini aku.
Untuk kereta kencana gelapmu
Menunggu, dan
Temukan aku, kasih!
Bogor, Mei 2008
Minggu, 08 Februari 2009
21 APRILKU
Bukan karena kartini
Bukan tentang wanita
Bukan pejuang pula, tapi
Seorang aku
Besok suaku menuju harapan
Harapan mati, hidup
Mati dan hidup
Sampai bergerak dalam menjadinya bosan
Hilang tak bertanah tuan
Ditinggali cinta nasib penyair
Kehilangan yang menjadi aku dalam sayapku
Melanda dunia jiwaku oh kawan!
Mengemis kekalutan
Di tiap rupa esok
Bersama pena keputusasaan
Mendaki buana cinta tak bergema
Hilang irama sajakku
Ter-jera-I belas kasihan duka
Pulangku tercampakkan cinta
Bodoh selalu!
Besok menuaku
Memekikkan realitas merajaiku
Mengijinkan menjelajah ruah barunya laguku
Menapaki kata-kata harap sahabat
Aku bias berjalan kawan
Membahana ruah kebahagiaan
Samar yang pasti
Selalu begitu
Bogor, 21 april 2008
My 1st day in 19 years old
Bukan tentang wanita
Bukan pejuang pula, tapi
Seorang aku
Besok suaku menuju harapan
Harapan mati, hidup
Mati dan hidup
Sampai bergerak dalam menjadinya bosan
Hilang tak bertanah tuan
Ditinggali cinta nasib penyair
Kehilangan yang menjadi aku dalam sayapku
Melanda dunia jiwaku oh kawan!
Mengemis kekalutan
Di tiap rupa esok
Bersama pena keputusasaan
Mendaki buana cinta tak bergema
Hilang irama sajakku
Ter-jera-I belas kasihan duka
Pulangku tercampakkan cinta
Bodoh selalu!
Besok menuaku
Memekikkan realitas merajaiku
Mengijinkan menjelajah ruah barunya laguku
Menapaki kata-kata harap sahabat
Aku bias berjalan kawan
Membahana ruah kebahagiaan
Samar yang pasti
Selalu begitu
Bogor, 21 april 2008
My 1st day in 19 years old
AKU HUJAN
Dalam kebenaran aku mulai berjalan
Menapaki aksioma Tuhan yang hinggap satu saat
Dan memang begitulah
Kebenaran di atas segalanya
Aku melepaskan duka
Yang bagiku dan asa bagi mereka
Hujan sentuh kekasihnya sudah
Aku tertahan dalam indah mereka
Bisu….
Terluka kebenaran lalu
Ini mulai pudar—seperti yang kuinginkan
Karena kenyataaan membiaskan harapan
Tapi semua kembali ke tempat seharusnya
Dan yang terjadi terjadilah
Seperti aku dalam hujanku
Indah…
Bogor, 27 februari 2007
Menapaki aksioma Tuhan yang hinggap satu saat
Dan memang begitulah
Kebenaran di atas segalanya
Aku melepaskan duka
Yang bagiku dan asa bagi mereka
Hujan sentuh kekasihnya sudah
Aku tertahan dalam indah mereka
Bisu….
Terluka kebenaran lalu
Ini mulai pudar—seperti yang kuinginkan
Karena kenyataaan membiaskan harapan
Tapi semua kembali ke tempat seharusnya
Dan yang terjadi terjadilah
Seperti aku dalam hujanku
Indah…
Bogor, 27 februari 2007
KEANGKUHAN SEORANG AKU
Izinkan rona mengapung di udara
Membumbung kesakitan seorang aku
Agar jatuh merintih pada kesepian
Biarkanlah
Kalut ini tabu
Menjaga aku dalam kemunafikanku
Apa yang terjadi?
Aku hanya cawan kosong
Yeng terasing diantara jalan-jalan keasingan
Menipu waktu dengan bualan bernoda
Bermimpi dalam harapan maya
Ah…aku tak perduli
Pada harapan atau mimpi
Aku tengah berjalan dalam mereka
Dalam kereta duka yang terperi jua
Karena itulah aku
Cawan yang tertatih dalam kekosongannya
Membumbung kesakitan seorang aku
Agar jatuh merintih pada kesepian
Biarkanlah
Kalut ini tabu
Menjaga aku dalam kemunafikanku
Apa yang terjadi?
Aku hanya cawan kosong
Yeng terasing diantara jalan-jalan keasingan
Menipu waktu dengan bualan bernoda
Bermimpi dalam harapan maya
Ah…aku tak perduli
Pada harapan atau mimpi
Aku tengah berjalan dalam mereka
Dalam kereta duka yang terperi jua
Karena itulah aku
Cawan yang tertatih dalam kekosongannya
YANG BERENGSEK AKU
Waktu tercipta hadir di suatu sore
Terurai dan mengurai
Hati rindu yang itu
Tapi juga yang itu
Jika harus berhenti
Maka biarlah
Karena begitu aku tetap merindu
Membawa lilin-lilin ternoda
Itulah aku
Unknown time
Terurai dan mengurai
Hati rindu yang itu
Tapi juga yang itu
Jika harus berhenti
Maka biarlah
Karena begitu aku tetap merindu
Membawa lilin-lilin ternoda
Itulah aku
Unknown time
AKU DAN SAJAKKU
Ini aku
Terayun kebisuan baka
Alampun melenakan
Aku membuncah keputusan bukan sebaliknya
Aku telah mencerca para kekasih senja
Menjelagakan aku dalam sajakku
Ini aku! Ini aku!
Berat sekali melegakan desah nafasnya
Membahanakan kepiluan perjuanganku dengannya
Mengapa ada 'wanita perkasa' disini
Tapi cengeng merambati daun-daun wajahnya
Aku seorang cobaan
Untuk hidup-hidup yang ada di sekitarku
Aku tak berubah dengan aku
Dan aku bukanlah aku yang aku
Karena terlampau hilang dalam aku
Sudah ku bilang kan?
Bogor, 1 April 2008
Terayun kebisuan baka
Alampun melenakan
Aku membuncah keputusan bukan sebaliknya
Aku telah mencerca para kekasih senja
Menjelagakan aku dalam sajakku
Ini aku! Ini aku!
Berat sekali melegakan desah nafasnya
Membahanakan kepiluan perjuanganku dengannya
Mengapa ada 'wanita perkasa' disini
Tapi cengeng merambati daun-daun wajahnya
Aku seorang cobaan
Untuk hidup-hidup yang ada di sekitarku
Aku tak berubah dengan aku
Dan aku bukanlah aku yang aku
Karena terlampau hilang dalam aku
Sudah ku bilang kan?
Bogor, 1 April 2008
SIAPAKAH AKU ?
Siapakah aku…
Mencerca keajaiban yang selalu datang
Mengangkuhkan kegelapan duniaku
Membuat dosa mengagumi jiwa
Siapakah aku…
Terhempas kebencian ketika malam datang
Terbuang asa kebisuan
Meniti langkah nyanyian-nyanyian penderitaan
Siapakah aku…
Melirik kehidupan dengan setengah sayapku
Meniadakan jiwa-jiwa menawan menyandang egoku
Kadang rona keserakahan ini hilang
Siapakah aku…
yang mengemis pada jiwa-jiwa pecinta ketidakadilan
Menjiwai dusta dalam keindahan
Aku ma'ruf yang munkar
Dzalimku pun meraja
Ya Allah...
siapakah aku…
Astaghfirullah...
Bogor, 2007
Mencerca keajaiban yang selalu datang
Mengangkuhkan kegelapan duniaku
Membuat dosa mengagumi jiwa
Siapakah aku…
Terhempas kebencian ketika malam datang
Terbuang asa kebisuan
Meniti langkah nyanyian-nyanyian penderitaan
Siapakah aku…
Melirik kehidupan dengan setengah sayapku
Meniadakan jiwa-jiwa menawan menyandang egoku
Kadang rona keserakahan ini hilang
Siapakah aku…
yang mengemis pada jiwa-jiwa pecinta ketidakadilan
Menjiwai dusta dalam keindahan
Aku ma'ruf yang munkar
Dzalimku pun meraja
Ya Allah...
siapakah aku…
Astaghfirullah...
Bogor, 2007
Langganan:
Postingan (Atom)